Peran BBPK Makassar dan Relawan TBM (Tim Bantuan Medik) Fakultas Kedokteran Dalam Menurunkan Prevalensi Penderita COVID-19 Pada Bulan Juli – Agustus 2021
Oleh: Mu’minah Awaluddin (Widyaiswara BBPK Makassar)
Pandemi Covid-19 telah berlangsung hampir 2 (dua) tahun lamanya termasuk di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan yang dilaporkan Amalia Y (2021) per tanggal 3 Juli 2021 menunjukkan jumlah kasus 27.913, sehingga total kasus menjadi 2.256.851 orang dengan positif COVID-19. Sedangkan kasus meninggal terdapat 493 kasus, dengan total kematian menjadi 60.027 orang meninggal akibat Covid-19. Seperti dilansir pada tempo.com, tingkat penularan hingga kematian pada Bulan Juli-Agustus meningkat tajam akibat virus Covid-19 varian Delta. Sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Kota Makassar merupakan wilayah zona merah dengan penyumbang terbesar prevalensi kasus covid, yaitu 372 kasus per tanggal 24 Juli 2021 di Sulawesi Selatan (Fatir D, 2021).
Ketika seorang menderita Covid-19, permasalahan tidak saja terkait kondisi kesehatan pada si penderita itu sendiri, namun juga berisiko menularkan kepada keluarganya. Kebutuhan akomodasi untuk isolasi mandiri bagi penderita yang bergejala ringan maupun tak bergejala juga bertambah karena perlu mempertimbangkan rantai pencegahan penyebaran dalam tatanan keluarga. Terlebih lagi jika terdapat anggota keluarga yang berusia rentan, yaitu balita, usia anak pra-sekolah, maupun lansia. Pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari selama 14 hari isolasi mandiri bagi penderita yang melakukan isolasi mandiri di luar rumah menjadi salah satu kendala.
Kebutuhan tersebut berusaha difasilitasi oleh Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar bekerja sama dengan relawan TBM (Tim Bantuan Medik) himpunan mahasiswa Fakultas Kedokteran di Makassar dalam rangka akselerasi pemulihan kesehatan pasca terpapar dan mencegah penularan Covid-19. Terdapat 2 gedung asrama BBPK Makassar yang digunakan dan dapat menampung sampai dengan 200 orang. Tim TBM mengakomodir persiapan kebutuhan konsumsi dan multivitamin serta pengambilan swab dan pemeriksaan kesehatan rutin harian selama penderita COVID melakukan isolasi mandiri di BBPK Makassar.
Survey dilakukan kepada seluruh tenaga kesehatan dan masyarakat yang pernah mengakses fasilitas tersebut pada bulan Juli–Agustus berjumlah 52 orang. Latar belakang responden sejumlah 26,9% adalah tenaga kesehatan, sedangkan 15,4% bekerja sebagai ASN dan 13,5% bekerja di sektor swasta. Sejumlah 42,3% bekerja di sektor lainnya, sedangkan dari latar belakang pendidikan diketahui 55,1% strata 1, 15,4% Strata 2, 17,3% SLTA dan lainnya sejumlah 11,5%. Adapun dari jenis kelamin terdapat 53,8% perempuan dan 46,2% laki-laki dengan usia sekitar 21 hingga 68 tahun. Durasi isolasi mandiri sekitar 44,2% tinggal dalam 5 – 10 hari, sedangkan 48,1% tinggal selama 10- 14 hari. Sedangkan 59,6% dari responden sudah dinyatakan sembuh dan 34,6% masih positif tapi sudah direkomendasikan dapat melanjutkan Isolasi mandiri di rumah dengan risiko menularkan sangat minim (CT Value di atas 34).
Tanggapan para responden setelah mengalami pengalaman isolasi mandiri di BBPK Makassar adalah diperoleh kesan sangat baik (82,6%) dan baik (20,3%). Responden merasa nyaman karena lingkungan yang ‘go green’, asri, rindang, dengan udara yang nyaman serta dilengkapi sarana dan prasarana yang lengkap dan berfungsi baik, juga keramahan dari para relawan yang memfasilitasi kebutuhan selama masa isolasi mandiri. Sejumlah 32,7% merasakan senang dengan fasilitas di instansi tersebut, sedangkan 51,9% responden setuju jika perhatian penuh dari para relawan seperti pemeriksaan fisik dan PCR kontrol, fasilitas lainnya seperti pemberian multivitamin, konsumsi, buah-buahan, susu dan snack serta laundry juga suasana yang penuh keakraban dengan sesama peserta isolasi mandiri menyebabkan para responden merasakan kesan yang mendalam. Salah seorang responden memberikan tanggapan sebagai berikut: “Sy pribadi dan keluarga sangat merasa nyaman selama isman, sangat membantu mempercepat pemulihan kesehatan sy dan keluarga, karenanya saya dan keluarga sangat berterimakasih yang sebanyak2nya, semoga semua yang relawan dan donatur lakukan dibalas pahala oleh Allah SWT, tetap semangat, tetap sehat, jangan sakit2, kami selalu mendoakan. Aamiin” .
Dari survey ini dapat disimpulkan bahwa responden merasakan kenyamanan selama isolasi mandiri di BBPK makassar ditambah perhatian yang tulus dari para relawan sangat membantu mempercepat pemulihan para pasien Covid-19 bergejala ringan.
Referensi:
Amalia Y (2021), “Update Kasus Covid-19 di Indonesia Per 3 Juli 2021” https://www.merdeka.com/peristiwa/update-kasus-covid-19-di-indonesia-per-3-juli-2021.html, Diakses online 20 Agustus 2021.
Darwin F.M (2021) “Kota Makasssar tertinggi Penambahan Kasus Covid-19 di SUL-SEL” https://www.antaranews.com/berita/2287630/kota-makassar-tertinggi-penambahan-kasus-covid-19-di-sulsel, Diakses online 20 Agustus 2021.